- alat musik daerah
- saluang
- serunee kalee
- https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-bonang/?srsltid=AfmBOoolew51E-Tdgd9-v1nOg4Uy3J6jZyeyOBScCcSH4WW_LjyNaKPE
- https://www.orami.co.id/magazine/alat-musik-saron
- https://id.wikipedia.org/wiki/Saron
- https://www.liputan6.com/hot/read/5415322/alat-musik-tradisional-dan-cara-memainkannya-ketahui-juga-asal-daerahnya
- https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230405105502-569-933809/40-alat-musik-tradisional-indonesia-lengkap-daerah-asalnya/amp
- https://regional.kompas.com/read/2022/02/22/113352378/serune-kalee-alat-musik-tiup-tradisional-dari-aceh-bentuk-dan-fungsi
- https://regional.kompas.com/read/2023/11/28/081534578/mengenal-saluang-alat-musik-tradisional-khas-minangkabau?page=all
- https://www.liputan6.com/hot/read/5415322/alat-musik-tradisional-dan-cara-memainkannya-ketahui-juga-asal-daerahnya
- https://regional.kompas.com/read/2022/02/22/113352378/serune-kalee-alat-musik-tiup-tradisional-dari-aceh-bentuk-dan-fungsi
- https://www.zalora.co.id/blog/lifestyle-and-hobby/home-and-living-recommendation/jenis-alat-musik-tradisional-indonesia-serta-contohnya/
- https://www.rri.co.id/lain-lain/1123377/inilah-16-alat-alat-musik-tradisional-indonesia
- https://kemenparekraf.go.id/ragam-ekonomi-kreatif/Alat-Musik-Tradisional-Asli-Indonesia
- https://mediaindonesia.com/humaniora/713726/41-jenis-alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-asal-usulnya
- https://bobo.grid.id/amp/083605987/10-alat-musik-tradisional-beserta-asal-daerah-dan-cara-memainkannya
- https://www.liputan6.com/hot/read/5291003/10-macam-alat-musik-tradisional-indonesia-beserta-daerah-asalnya
- https://www.gramedia.com/best-seller/alat-musik-tradisional/?srsltid=AfmBOorS_WSg9Zi0-ro0BuTuP7UFiBPPR2vEcj7Luq_g2rMq48TAdyQg
- https://kids.grid.id/amp/473373123/8-alat-musik-tradisional-beserta-asal-daerah-dan-cara-memainkannya
ALAT MUSIK DAERAH
Minggu, 19 Januari 2025
Link materi relevan
Minggu, 12 Januari 2025
GAMBANG (DKI JAKARTA)
Gambang adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Terbuat dari bambu, Gambang terdiri dari 18 bilah bambu. Jika membandingkannya dengan alat musik modern, Gambang sangat mirip dengan Xylophone.
Mulai dari bentuk dan cara memainkannya. Alat musik Gambang merupakan salah satu alat musik utama dalam kesenian Gambang Kromong. Kesenian gambang Kromong sendiri merupakan orkes yang sangat unik. Karena alat musiknya merupakan paduan dari beberapa budaya.
Ada alat musik dari Jawa, yaitu gamelan. Lalu dipadukan dengan berbagai alat musik yang asli berasal dari Tionghoa, seperti kongahyan, sukong, dan tehyan. Selain yang terbuat dari bambu, ada pula Gambang jenis lainnya, yaitu gambang Kayu dan Gambang Gangsa.
1. Gambang Kayu
Gambang kayu pada umumnya terbuat dari kayu jati. Batang-batang itu kemudian dipasang di dalam kotak kayu. Sebuah gambang biasanya memiliki 17 sampai 21 kunci. Bilah-bilah kayu ini bisa dapat dengan mudah dilepas dan disimpan. Gambang merupakan salah satu bagian dari gamelan. Gamelan yang yang lengkap biasanya terdiri dari 2 jenis Gambang, yaitu Gambang Slendro dan Gambang Pelog.
Karena merupakan alat musik perkusi atau alat musik pukul, Gambang tentunya dilengkapi dengan pemukul. Bentuk pemukulnya tipis dan panjang, biasanya terbuat dari tanduk kerbau. Gambang Kayu dan Gambang yang terbuat dari bambu tidak memerlukan alat peredam. Berbeda dengan alat gamelan lainnya yang terbuat dari logam, Gambang Kayu tidak menimbulkan suara berdering saat dipukul.
Gambang biasanya digunakan untuk mengiringi wayang Jawa. Alunan suaranya akan mengiringi lantunan suara dalang. Gamelan Bali juga menggunakan Gambang Kayu. Alat musik ini dimainkan dengan kecepatan yang tinggi, sehingga cukup menonjol di antara alat musik gamelan lainnya.
2. Gambang Gangsa
Satu jenis Gambang lainnya adalah Gambang Gangsa yang konstruksinya serupa dengan jenis Gambang yang lain. Pada umumnya, Gambang Gangsa memiliki kunci yang lebih sedikit. Kalau Gambang kayu dan bambu punya 17 sampai 21 kunci, Gambang Gangsa biasanya punya 15 kunci. Inilah yang membuat ukuran Gambang Gangsa sedikit lebih kecil dibandingkan alat musik Gambang lainnya.
Ada yang berpendapat bahwa gambang Gangsa merupakan cikal bakal alat musik Saron. Tetapi dari salah satu relief di Candi Borobudur yang berasal dari abad ke-9 membuktikan bahwa kedua instrumen ini berasal dari waktu yang sama. Bahkan kemungkinan Saron dibuat lebih dulu.
Di awal abad ke-19, Gambang Gangsa digunakan dalam Gamelan Jawa lengkap sebagai salah satu alat musik yang mengelaborasi. Informasi ini didapatkan dari berbagai tulisan mengenai Gamelan Jawa. Kemudian di tahun 1890-an, Gambang Gangsa berfungsi sebagai pengganti Saron.
Penggunaan Gambang Gangsa hanya digunakan pada nada-nada tertentu saja, sehingga tidak terlalu sering digunakan dalam keseluruhan penampilan Gamelan Jawa lengkap.
3. Gambang Kromong dan Pelestariannya
Gambang Kromong merupakan seni musik yang sangat terkenal di Betawi. Salah satu alasannya karena lagu yang dibawakan biasanya bertema humor sehingga membuat pendengarnya gembira. Bahkan tak sedikit lagu yang merupakan sindiran atau ejekan.
Penyanyi gambang Kromong biasanya laki-laki dan perempuan yang akan bernyanyi secara bergantian. Dulunya Gambang Kromong dibawakan oleh masyarakat Betawi yang merupakan keturunan Tionghoa. Tapi dalam perkembangannya, siapa saja bisa mempelajarinya, tidak harus yang memiliki darah Tionghoa saja.
SUMBER:
- https://www.blibli.com/friends/blog/alat-musik-gambang-16/
- https://dapobas.kemdikbud.go.id/home?show=isidata&id=920
RENDING (JAWA TIMUR)
Rending merupakan salah satu alat musik masyarakat Madura yang sangat sederhana bentuknya. Terbuat dari silatan (kulit) bambu dengan ukuran panjang sekitar 12,5 cm. Silatan bambu ini tengahnya sebagian dikerat menjadi belahan memanjang sedemikian rupa halusnya sehingga dapat berfungsi sebagai alat penimbul getaran. Jika pangkal ujungnya ditarik dengan untaian tali yang terikat erat pada pangkal ujung tersebut, maka timbullah suara melalui proses rongga mulut sebagai ruang gema atau resonator.
Kalau akan membunyikan, Rending ini ditempatkan diantara bibir atas dan bibir bawah dengan posisi mulut setengah terbuka. Iramanya ditimbulkan dari proses permainan lidah. Lagu Rending bersifat bebas dan spontan menurut selera si pemain. Alat musik rending ini hanya dimainkan oleh satu orang tetapi kadang-kadang dapat dimainkan lebih dari satu orang.
Di Pulau Madura alat musik Rending digunakan sebagai hiburan oleh petani di desa, dimainkan saat waktu senggang di kala para petani sedang menunggu padi yang menguning. Dasar interval nada yang ditimbulkan oleh alat musik Rending ini pada dasarnya berkisar pada interval nada pentatonik slendro.
Sumber:
BONANG (JAWA TENGAH)
Alat musik bonang merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam pertunjukan musik gamelan Jawa, Bali, dan Sunda.
Menilik sejarahnya, semula gamelan merupakan alat musik pukul yang melahirkan bunyi seperti gamelan.
Kemudian masuklah alat musik tiup dan gesek dengan istilah karawitan yang dilengkapi dengan vokal.
Jadi, awalnya gamelan merupakan perangkat alat musik pukul yang salah satu instrumennya adalah bonang.
Alat musik bonang dinamakan sesuai dengan bunyinya yaitu nong-nang yang juga dalam bahasa Jawa berati penunjuk arah “disitu-disini”.
Selain itu, ada juga yang mengartikannya sebagai singkatan dari bon yaitu babon dan nang yaitu penang. Arti dari ini adalah bonang sebagai induk kemenangan.
Fungsi dan bentuk bonang pun bervariasi berdasarkan jenisnya. Jika berdasarkan sejarah, perubahan bentuk bonang tak jauh berbeda, lho.
FUNGSI BONANG
Sesuai dengan asal katanya yaitu nong-nang, fungsi utamanya adalah sebagai petunjuk arah dari suatu gending atau lagu gamelan.
Termasuk di dalamnya pergantian ke gending lain, atau pengulangan gending yang sedang dibunyikan.
Melansir Roma Decase, bonang sebagai alat musik tradisional biasa digunakan untuk beberapa pertunjukkan budaya.
Alat musik bonang berasal dari daerah Jawa Tengah yang menyebabkan adanya perbedaan di setiap jenisnya.
Bonang sumber bunyinya berasal dari alat yang dipukul dengan tongkat berlapis.
Fungsi dari bonang sebagai alat musik ini mirip dengan cara kerja gamelan yang dipukul dengan nyaring.
Selain digunakan dalam adat budaya, fungsi alat musik bonang juga kerap dipakai pada zaman penjajahan.
Bonang adalah alat musik pengiring saat terjadinya perang. Alat musik bonang berbentuk seperti perunggu ini juga bagian dari adat seperti khitanan.
CARA MEMAINKAN
Alat musik bonang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh.
Untuk menghasilkan suara yang bagus, ini dimainkan dengan menggunakan menggunakan kayu yang telah dilapisi kain pada ujungnya yang disebut bindi.
Pemain bonang biasanya duduk di tengah-tengah pada sisi deretan gong yang beroktaf rendah, memegang bindi pada kedua tangannya.
Sumber:
SARON (JAWA BARAT)
Saron atau biasa dikenal juga dengan ricik adalah salah satu instrumen gamelan yang masuk dalam golongan balungan atau alat musik jenis bilahan (wilahan) dari logam. Saron memiliki 6 atau 7 (1 oktaf) bilahan logam yang ditumpangkan di atas bingkai kayu yang berfungsi sebagai resonator. Biasanya ada 4 saron dalam gamelan dengan jenis laras pelog dan slendro.
Cara memainkan alat musik saron adalah memukul bilahan logam menggunakan tabuhan tangan kanan dan menahan bilahan yang dipukul sebelumnya menggunakan tangan kiri agar menghilangkan suara dengungan yang tersisa. Cara ini biasa disebut dengan teknik memahat atau memencet.
JENIS JENIS SARON
1. Demung
Demung memiliki ciri berukuran paling besar dari jenis saron lainnya dan menghasilkan nada dengan oktaf tengah.
Umumnya dalam satu perangkat gamelan terdiri dari satu atau 2 demung.
Namun, khusus dalam gamelan di keraton yang memiliki lebih dari 2 demung. Demung memainkan balungan gendhing atau lagu gamelan dalam wilayahnya yang terbatas.
2. Saron Barung
Saron berukuran sedang dan beroktaf tinggi. Seperti demung, saron barung memainkan balungan dalam wilayahnya yang terbatas.
Pada teknik tabuhan imbal-imbalan, 2 saron barung memainkan lagu jalin-menjalin yang bertempo cepat.
Seperangkat gamelan mempunyai 1-2 saron barung, tetapi ada gamelan pula yang mempunyai lebih dari dua saron barung.
Suatu perangkat gamelan bisa mempunyai saron wayangan yang berbilah 9. Sesuai namanya menunjukkan saron ini dimainkan dalam ansambel mengiringi pertunjukan wayang.
3. Saron Panerus (Peking)
Saron panerus atau disebut juga saron peking memiliki oktaf yang paling tinggi dan berukuran paling kecil di antara yang lainnya.
Saron panerus memainkan tabuhan rangkap 2 atau rangkap 4 lagu balungan.
CARA MEMAINKAN
Alat musik saron dimainkan dengan cara memukul bilah-bilah agar menghasilkan susunan nada yang indah.
Saron dipukul dengan alat pemukul khusus yang disebut panakol saron. Panakol saron terbuat dari bahan kayu yang bentuknya hampir menyerupai palu.
Pemain saron duduk di tengah-tengah dan memegang panakol dengan tangan sebelah kanan.
Sambil memukul bilah-bilah saron, tangan kiri menahan getaran dari lempengan besi agar tidak bergetar atau berdengung dalam waktu yang lama.
Menekan bilah-bilah saron juga bisa dilakukan dengan menggunakan jari tengah pada tangan kiri. Teknik menekan saron ini disebut memathet atau pencet.
Terdapat beberapa cara dalam memukul atau menabuh saron, yaitu cara biasa sesuai nada, nada yang imbal dan menabuh bergantian saron yang satu dengan saron yang lainnya.
Cepat lambatnya atau keras lemahnya penabuhan tergantung dari komando kendang atau jenis gendhingnya.
Misalnya, pada gendhing gangsaran yang menggambarkan kondisi peperangan, saron ditabuh dengan keras dan cepat.
Sementara pada gendhing gati yang bernuansa militer, saron ditabuh dengan tempo lambat namun keras. Saat mengiringi sebuah lagu, saron ditabuh dengan tempo pelan dan halus.
Sumber:
SAPE (KHAS SUKU DAYAK)
SAPE
Sape (Sampe, Sampek, Sampeh, Sapeh) adalah sebuah alat musik tradisional dari beberapa sub suku Dayak, yang tinggal di rumah-rumah panjang di sepanjang sungai Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat dan Sarawak.
Sape’ sendiri terdiri atas dua jenis, yang pertama yaitu Sape’ Kayaan (ditemukan oleh orang kayaan). Sape’ jenis ini memiliki 4 tangga nada dengan ciri berbadan lebar, bertangkai kecil, panjangnya sekitar 1 meter, memiliki 2 senar/tali dari bahan pelastik. Sedangkan yang kedua yaitu Sape’ Kenyah (ditemukan oleh orang kenyah). Sape’ jenis ini; berbadan kecil memanjang, pada bagian ujungnya berbentuk kecil dengan panjang sekitar 1,5 meter, memiliki tangga nada 11-12 dan talinya berasal dari senar gitar atau dawai yang halus tiga sampai 5 untai.
Dari kedua jenis Sape’ ini, Sape’ Kenyah adalah yang paling populer. Hal ini dikarenakan irama dan bunyi lantunannya dapat membawa pendengar serasa di awang-awang. Dahulu ketika malam tiba, perlahan anak muda mulai memainkannya. Jalan ataupun rumah betang (rumah komunal masyarakat dayak) yang membuat pemilik rumah tertidur pulas menikmatinya.
1. Asal Usul
Asal usul Sape adalah daripada Usun-Apau, Sarawak, Malaysia di mana asal usul Kaum Kenyah. Kemudian, Sape ini dikembangkan kepada suku-suku Orang Ulu yang lain seperti Kayan.
Alat musik tradisional sape berasal dari kisah seorang yang terdampar di Pulau Karangan, sebuah pulau kecil di tengah Sungai Kapuas Hulu, Kalimantan.
Saat tertidur, ia mendengar suara alat musik petik yang indah dari dasar sungai. Ia kemudian pulang ke rumah dan mencoba membuat alat musik yang menyerupai perahu, yang saat ini dikenal dengan nama sape.
2. Proses Pembuatan
Sape dibuat sesuai dengan tradisi dan nilai-nilai budaya suku Dayak, yaitu Sape dibuat menyerupai perahu dan diukir dengan motif khas suku Dayak.
Dawai yang digunakan awalnya terbuat dari rotan atau ijuk pohon aren. Dalam perkembangan zaman, dawai Sape diganti menggunakan kawat rem sepeda atau senar gitar.
Bagian dasar Sape terbuat dari rotan dan sebagai penempel grid Sape menggunakan sarang kelulut (sarang lebah kecil).
Sape diukir dari sebuah batang kayu tunggal, dengan beberapa alat musik berukuran mencapai lebih dari semeter.
Berbagai jenis jumlah dawai yang dimiliki Sape, ada yang antara empat sampai enam. Selain itu, ada pula Sape yang berdawai dua, jenis ini disebut Sape’ Karaang yang biasa digunakan untuk mengiringi tari-tari yang memiliki gerakan menghentak.
3. Cara memainkan
Alat musik tradisional khas Kalimantan mirip dengan gitar yang memiliki dawai dan dimainkan dengan cara dipetik.
Alunan yang keluar dari alat musik ini sangat indah. Hal yang menarik lagi dari Sape adalah bisa dikolaborasikan dengan alat musik modern, seperti gitar, bass, drum dan keyboard
Alat Musik Sape tersebar di wilayah Samarinda, Malinau, Kutai Barat dan Mahakam Ulu ini, dapat terbagi menjadi dua nada yakni Tubunsitun dan Sakpakok. Nada Tubunsitun biasanya memiliki tempo yang lambat dan menghasilkan nada yang khas. Sementara, Sakpakok memiliki nada yang lebih cepat dan dinamis.
4. Fungsi
Sape biasa dimainkan untuk mengiringi berbagai tari khas Dayak pada perayaan-perayaan kesenian yang penuh dengan kegembiraan. Tidak hanya itu, Konon dulunya alat musik ini juga digunakan untuk mengiringi proses pengobatan seseorang yang terserang penyakit.
Album Sape diproduksi di Studio LUH Production di Sarawak dan memiliki album musik tradisi terbanyak seterusnya menjadi catatan sejarah buat Sape. Di Indonesia, Sape dipopulerkan oleh Uyau Moris, Thambunesia, Baby Borneo dan seniman lokal Kalimantan lainnya.
Alat musik ini berjaya dibangunkan oleh Tusau Padan dan dipopularkan oleh artis-artis dari Sarawak, Malaysia seperti Alena Murang, Jerry Kamit, At Adau, Sada Borneo dan Tuku Kame' ke peringkat luar seperti Portugal, Amerika dan China.
Sumber:
Link materi relevan
alat musik daerah saluang serunee kalee https://www.gramedia.com/literasi/alat-musik-bonang/?srsltid=AfmBOoolew51E-Tdgd9-v1nOg4Uy3J6jZyeyO...
-
Gambang adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipukul. Terbuat dari bambu, Gambang terdiri dari 18 bilah bambu. Jika me...
-
SALUANG Saluang adalah alat musik tiup tradisional khas Minangkabau, Sumatera Barat yang terbuat dari bambu. Alat musik tiup ini terbuat ...
-
Alat musik bonang merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam pertunjukan musik gamelan Jawa, Bali, dan Sunda. Menilik sejarahnya,...